Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Bima kembali berkolaborasi pada kegiatan Lokakarya I Program Pendidikan Guru Penggerak (PPGP) untuk Angkatan 8 Tahun 2023.

BGP NTB diwakili oleh Koordinator Program Guru Penggerak mbak Erni Isis Aisyah Almini, M. Pd dalam pengantarnya menyampaikan bahwa ada satu kegiatan Program Pendidikan Guru Penggerak (PPGP) yang isinya adalah melakukan interaksi antara Pengajar Praktik atau Fasilitator dan Calon Guru Penggerak yang disebut Lokakarya atau pendampingan kelompok. 

Lokakarya inilah yang dilaksanakan secara serentak se-NTB dan dilaksanakan selama 6 bulan, CGP angkatan 8 sebanyak 14 orang dan 13 orang lagi sedang menunggu giliran sebagai CGP. Kegiatan lokakarya ini bertujuan untuk menemukan pola pendidikan yang baru. 

Sedangkan Kadis Dikpora Kota Bima bapak Drs. H. Supratman, M. Ap dalam arahannya ketika membuka kegiatan lokakarya menyatakan bahwa proses seleksi CGP dilakukan sangat ketat. 

Guru Penggerak adalah aset negara bukan hanya aset daerah. Lahirnya kebijakan Merdeka Belajar telah melahirkan program prioritas Kemendikbidristek yang telah diluncurkan sebanyak 24 episode, dalam mewujudkan Merdeka Belajar yaitu mewujudkan misi Indonesia maju 2045. Faktor utama yg mempengaruhi adalah Sumber Daya Manusia. Indonesia di tahun 2045 berusia 100 tahun memunyai visi misi menjadi negara maju. Bonus demografinya didominasi oleh usia produktif, ini peluang dan aset yang luar biasa yang dimiliki oleh Indonesia, tetapi bila bonus ini tidak dimanfaatkan secara maksimal akan menjadi masalah terutama permasalahan generasi. Tugas Guru Penggerak tidaklah mudah dan berat. Oleh sebab itu tugas yang berat ini harus diwujudkan dengan program-program yang berkualitas. Guru Penggerak adalah pemimpin pembelajaran yang menggerakan seluruh ekosistem pembelajaran di satuan Pendidikan. Kegiatan kita hari ini adalah menentukan masa depan bangsa, generasi yang siap bersaing di 2024 (Indonesia Emas). (y)